Sabtu, 24 Maret 2012

HARGA NILAI WAKTU UANG

 HARGA NILAI WAKTU UANG

1.Present Value digunakan untuk untuk mengetahui nilai investasi sekarang dari suatu nilai dimasa datang. Untuk menghitung PV bisa menggunakan fungsi pv() yang ada dimicrosoft excel. Ada lima parameter yang ada dalam fungsi pv(), yaitu :
·         Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per tahun.
·         Nper, jumlah angsuran yang dilakukan.
·         Pmt, besar angsuran yang dibayarkan.
·         Fv, nilai akan datang yang akan dihitung nilai sekarangnya.
·         Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0 pembayaran dilakukan diakhir periode.
Contoh :
Saat pensiun 25 tahun lagi saya ingin punya uang 1.000.000.000, berapakah nilai uang 1.000.000.000 saat ini, dengan asumsi pemerintah mampu mempertahankan inflasi satu digit, misal 8% per tahun, dengan menggunakan fungsi pv() masukkan nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai berikut :
·         Rate = 8%
·         Nper = 25
·         Pmt = 0, tidak ada angsuran yang dikeluarkan tiap tahunnya
·         Fv = 1000000000
·         Type = 0
Dari masukan diatas maka akan didapat nilai -146,017,904.91
Kenapa minus, sekali lagi itu sebagai tanda cash flow, untuk mendapatkan uang 1.000.000.000 25 tahun lagi maka saya harus mengeluarkan uang sebesar 146,017,904.91 saat ini atau dengan kata lain uang 1.000.000.000 25 tahun lagi sama nilainya dengan uang 146,017,904.91 saat ini, dengan asumsi inflasi konsisten sebesar 8% setiap tahun selama 25 tahun.
Sama halnya dengan fungsi fv(), fungsi pv() harus menggunakan satuan yang sama untuk parameter rate, nper dan pmt, jika bersatuan tahun maka harus tahun semua, jika ada yang bersatuan bulan maka harus dikonversi ke satuan tahun.

2.Future Value (FV) digunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang berdasarkan tingkat suku bunga dan angsuran yang tetap selama periode tertentu. Untuk menghitung FV bisa menggunakan fungsi fv() yang ada dimicrosoft excel. Ada lima parameter yang ada dalam fungsi fv(), yaitu :
  • Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per tahun.
  • Nper, jumlah angsuran yang dilakukan
  • Pmt, besar angsuran yang dibayarkan.
  • Pv, nilai saat ini yang akan dihitung nilai akan datangnya.
  • Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0 pembayaran dilakukan diakhir periode.
Contoh 1:
Biaya masuk perguruan tinggi saat ini adalah Rp50.000.000, berapa biaya masuk perguruan tinggi 20 tahun yang akan datang, dengan asumsi pemerintah mampu mempertahankan inflasi satu digit, misal 8% per tahun, dengan menggunakan fungsi fv(), masukkan nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai berikut :
  • Rate = 8%
  • Nper = 20
  • Pmt = 0, tidak ada angsuran yang dikeluarkan tiap tahunnya
  • Pv = -50000000, minus sebagai tanda cashflow bahwa kita mengeluarkan uang
  • Type = 0
Dari masukan diatas maka akan didapat nilai 233,047,857.19
Contoh 2:
Setiap bulan kita menabung dibank sebesar 250.000, saldo awal tabungan kita adalah 10.000.000, bunga bank pertahun 6%, dengan asumsi tidak ada potongan bunga dan biaya administrasi, berapa uang yang akan kita dapat 20 tahun yang akan datang?, dengan menggunakan fungsi fv(), masukkan nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai berikut :
  • Rate = 6%/12, dibagi 12 karena angsuran 250.000 dilakukan perbulan
  • Nper = 20×12 = 240, dikali 12 karena angsuran dilakukan per bulan
  • Pmt = -250000, nilai yang ditabungkan setiap bulan, minus sebagai tanda cashflow kita mengeluarkan uang
  • Pv = -50000000, minus sebagai tanda cashflow bahwa kita mengeluarkan uang
  • Type = 0
Dari masukan diatas maka akan didapat nilai 148,612,268.55
Yang perlu diperhatikan dalam penggunakan fungsi fv() adalah satuan untuk parameter rate, nper dan pmt haruslah sama, jika satuannya bulan maka harus bulan semua, jika ada yang bersatuan tahun maka harus dikonversi ke satuan bulan.


3.NET PRESENT VALUE adalah selisih uang yang diterima dan uang yang dikeluarkan dengan memperhatikan time value of money.  
Rumus time value of money yang present value adalah untuk mengetahui nilai uang saat ini. Oleh karena uang tersebut akan diterima di masa depan, kita harus mengetahui berapa nilainya jika kita terima sekarang. 





Bila...
Berarti...
Maka...
NPV > 0
investasi yang dilakukan memberikan manfaat bagi perusahaan
proyek bisa dijalankan
NPV < 0
investasi yang dilakukan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan
proyek ditolak
NPV = 0
investasi yang dilakukan tidak mengakibatkan perusahaan untung ataupun merugi
Kalau proyek dilaksanakan atau tidak dilaksanakan tidak berpengaruh pada keuangan perusahaan. Keputusan harus ditetapkan dengan menggunakan kriteria lain misalnya dampak investasi terhadap positioning perusahaan.
Contoh kasus:

A pada hari ini mendapat pinjaman dari B sebanyak Rp 100 juta yang ingin saya investasikan selama satu tahun. Ada 3 pilihan bagi saya untuk menanamkan uang saya tersebut, yaitu :
1. Deposito 12 bulan dengan bunga 8%/thn,
2. Beli rumah lalu dikontrakkan Rp 10 jt/thn untuk kemudian semoga bisa dijual di akhir tahun dengan harga Rp 150 juta,
3. Beli emas sekarang dan dijual akhir tahun.

Agar dapat lebih mudah memilih investasi yang paling menguntungkan, A ingin tahu berapa sih nilai sekarang dari hasil investasi untuk masing-masing pilihan? Atau dengan kata lain, berapa rupiahkan uang yang akan A terima dari masing-masing pilihan investasi seandainya hasil investasi tsb A terima sekarang, bukannya satu tahun kedepan?NPV digunakan untuk menjawab pertanyaan ini.

NPV merupakan hasil penjumlahan PV pengeluaran untuk investasi dan PV penerimaan dari hasil investasi.

Rumus untuk menghitung Present Value adalah :

PV = C1 / (1 + r)

Dimana C1 = Uang yang akan diterima di tahun ke-1.
r = Discount rate/ opportunity cost of capital.
Tingkat pengembalian/hasil investasi (%) dari investasi yang sebanding.

Sedangkan rumus untuk menghitung NPV adalah :


NPV = C0 + ( C1 / (1 + r))

Dimana C0 = Jumlah uang yang diinvestasikan (karena ini adalah pengeluaran, maka menggunakan bilangan negatif).

Untuk menghitung NPV Deposito, saya menggunakan discount rate (r) sebesar 4 %. Angka ini saya ambil dari tingkat bunga tabungan.

Jadi ,

NPV Deposito = (-100 jt) + (108 jt / ( 1 + 0,04 ))
= (- 100 juta) + 103,85 juta
= 3,85 juta
Lumayan juga nih hasilnya.

Untuk menghitung NPV Rumah, saya gunakan discount rate 12 % untuk mengakomodasi tingkat risiko.

NPV Rumah = (- 100 jt + 10 jt) + (150 jt / ( 1 + 0,12))
= ( - 90 jt) + 133,93 jt
= 43,93 jt
Wow, makin kaya aja keliatannya.

Untuk menghitung NPV Emas, discount rate-nya 0 %, karena emas meskipun berfungsi sebagai store of value / alat penyimpan kekayaan, emas tidak memberikan hasil.

NPV Emas = (- 100 jt) + ( 100 Jt / (1 + 0,00))
= 0 jt

Untuk berikutnya mari ita coba menghitung harga emas 10 tahun kemudian:
Harga Oktober 1998 adalah USD 300/oz dan harga Oktober 2008 adalah USD 900/oz.
Dengan penghitungan sederhana, saya peroleh rata-rata kenaikan harga emas adalah 20%/thn.

Jadi penghitungan ulang untuk NPV Emas adalah :

NPV Emas = ( -100 jt) + (120 jt / (1+0,00))
= (- 100 jt) + 120 jt
= 20 jt

4. Internal  Rate of  Return (IRR) adalah metode peerhitungan investasi dengan menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa datang.

rumus:
IRR = lower discount rate + (NPV at lower % rate / distance between 2 NPV) * (Higher % rate - Lower % rate)

Contoh 1:
Sebuah proyek ini diharapkan memiliki Net Present Value dari $ 865 pada tingkat diskonto 20% dan NPV negatif dari $ 1.040 pada tingkat diskonto 22%. Hitung IRR.


Penyelesaian:
Jarak antara 2 NPV = 865 + 1040 = $ 1.905
IRR = + 20% (865 / 1905) * (22% - 20%) = 20,91%

Contoh 2:
Informasi berikut berhubungan dengan proyek investasi Venture Ltd:
Net Present Value (NPV) dengan biaya 25% dari modal: $ 1.714
NPV pada biaya 30% dari modal: ($ 2937)
Hitung Internal Rate of Return.


Penyelesaian:
Jarak antara 2 NPV = 1714 + 2937 = $ 4.651
IRR = + 25% (1714 / 4651) * (30% - 25%) = 26,84%

Jika IRR lebih besar dari biaya modal, terima proyek tersebut.
Jika IRR kurang dari biaya modal, tolak proyek tersebut.

Sumber:
[1] Newman, Donald G., 1990, Engineering Economic Analysis Third Edition, Binarupa Aksara: Jakarta