IDENTIFIKASI MASALAH KEPENDUDUKAN YANG BERDAMPAK NEGATIF TERHADAP LINGKUNGAN
Penduduk
adalah setiap orang yang bermukim di suatu wilayah tertentu, apabila
penduduk dalam satu wilayah, tinggal bersama-sama, terbentuklah
masyarakat.
masyarakat hidup berdampingan satu dengan yang lain nya. a
pertumbuhan manusia saat ini berkembang cukup pesat Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun,Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan keluarga. Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil.Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.
masyarakat hidup berdampingan satu dengan yang lain nya. a
pertumbuhan manusia saat ini berkembang cukup pesat Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun,Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan keluarga. Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil.Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.
Dua
tujuan pokok Program Keluarga Berencana yaitu:
a. Menurunkan angka kelahiran
agar pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan peningkatan produksi.
b. Meningkatkan kesehatan ibu dan
anak untuk mencapai keluarga sejahtera
Di era kita yang
sekarang ini, sudah bukan hal baru lagi apabila kita selalu memanfaatkan
hasil alam guna memenuhi kebutuhan kita.
Kebutuhan manusia
memang tidak terbatas. Manusia selalu berusaha agar kebutuhan tersebut
terpenuhi. Di alam telah tersedia berbagai bahan kebutuhan manusia yang
disebut sumber daya alam. Sumber daya alam yang dapat diperbarui yaitu
sumber daya alam yang selalu tersedia meski dimanfaatkan secara
terus-menerus. Contohnya tumbuhan, hewan, air, sinar matahari, dan
udara. Namun ada juga sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui yaitu
sumber daya alam yang akan habis jika digunakan secara terus-menerus.
Sumber daya alam ini meliputi bahan tambang mineral dan non mineral.
Bahan tambang mineral contohnya aluminium, emas, perak, tembaga, nikel,
dan besi. Bahan tambang non mineral contohnya batu bara dan minyak bumi.
Sumber daya alam
diciptakan Tuhan agar dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhannya. Namun, sangat disayangkan, terkadang manusia sampai
merusak alam untuk memenuhi kebutuhannya. Perbuatan manusia inilah yang
dapat mengubah permukaan bumi.
Berikut
contoh-contoh identifikasi masalah kependudukan yang dapat merusak
lingkungan :
Pembakaran
Hutan
Akhir-akhir ini
manusia banyak melakukan pembakaran hutan untuk dijadikan lahan
pertanian, permukiman penduduk, dan untuk industri. Kawasan hutan yang
dijadikan lahan pertanian biasanya berubah menjadi tanah tandus dan
gersang. Hal ini karena setelah panen biasanya ladang ini akan
ditinggalkan. Sistem perladangan seperti ini disebut perladangan
berpindah. Akhirnya hutan yang dahulu menghijau menjadi tanah tandus dan
gersang.
Ladang berpindah
sebenarnya tidak merusak lingkungan yang berarti walaupun ada tetapi
tidak sebagai penyebab utama kerusakan hutan, karena sewaktu membakar
lahan selalu dijaga dan secara mereka memiliki kearifan untuk menjaga
lingkungan sebagai tempat mencari penghidupan. Kegiatan manusia yang
menimbulkan bahaya jauh lebih besar terhadap hutan adalah pembalakan
atau penebangan hutan secara liar.
Penebangan
Hutan secara Liar
Selain pembakaran
hutan, manusia juga melakukan penebangan hutan secara liar. Pohon-pohon
ini diambil kayunya sebagai bahan bangunan. Penebangan pohon-pohon di
hutan secara liar ini juga dapat mengubah permukaan bumi.
Penebangan liar
di Indonesia dimulai di Kalimantan pada awal tahun 1960-an. Akhirnya
penebangan liar ini meluas sampai ke Sumatra dan Sulawesi. Penebangan
liar ini membuat hutan di Indonesia rusak. Proses penebangan hutan
secara liar disebut dengan penggundulan hutan.
Pepohonan sangat
penting bagi kehidupan di Bumi. Jadi, penebangan pohon harus dilakukan
secara hati-hati dan disertai dengan usaha pelestariannya. Penebangan
hutan harus disertai dengan penanaman kembali benih-benih pohon yang
telah ditebang. Benih-benih ini akan tumbuh dan dapat menggantikan
pohon-pohon yang telah ditebang. Melalui cara ini kelestarian hutan
tetap terjaga. Penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadinya perubahan
permukaan bumi .
Hutan ini akan
berubah menjadi lahan tandus dan gersang. Selain itu, penggundulan hutan
juga berdampak pada kehidupan makhluk hidup. Penggundulan hutan telah
membunuh ratusan ribu spesies tumbuhan dan hewan. Banyaknya pohon yang
ditebangi menyebabkan hewan-hewan hutan kehilangan makanan dan tempat
berlindung.
Penambangan
Kegiatan
penambangan juga dapat mengubah permukaan bumi. Sebagian besar bahan
tambang berada di dalam tanah. Pengambilan bahan tambang dengan cara
digali atau ditambang. Ada dua macam jenis penambangan yaitu penambangan
terbuka dan penambangan bawah tanah.
Penambangan
terbuka adalah penambangan yang dilakukan di permukaan bumi. Beberapa
bahan tambang seperti tembaga, besi, batu bara, kapur, dan aluminium
sering ditemukan di permukaan bumi. Oleh karena itu, untuk mengambilnya
tidak perlu menggali. Kegiatan ini mengubah bentuk permukaan bumi
menjadi lubang-lubang bekas penambangan. Bahan tambang lainnya digali
dari terowongan yang berada ratusan meter di bawah permukaan tanah. Cara
ini disebut penambangan bawah tanah. Penambangan ini lebih sulit
daripada penambangan di permukaan. Para penambang menggali sebuah lubang
menuju ke dalam tanah dan mengambil bijih. Pengambilan bijih ini
menggunakan bor atau bahan peledak sebelum diangkut ke permukaan.
Kegiatan ini menimbulkan tanah berongga. Tanah yang berongga menyebabkan
tanah kurang kuat sehingga bisa runtuh.
Selain
penambangan terbuka dan penambangan bawah tanah, ada juga cara lainnya
yaitu pengerukan. Pengerukan merupakan cara lain yang digunakan untuk
mengumpulkan logam-logam yang terendap di dalam batuan di dasar sungai
atau sumber air lainnya.
Beberapa dampak
negatif akibat pertambangan jika tidak terkendali antara lain sebagai
berikut:
1). Kerusakan
lahan bekas tambang.
2). Merusak lahan
perkebunan dan pertanian.
3). Membuka
kawasan hutan menjadi kawasan pertambangan.
4). Dalam jangka
panjang, pertambangan adalah penyumbang terbesar lahan sangat kritis
yang susah dikembalikan lagi sesuai fungsi awalnya.
5). Pencemaran
baik tanah, air maupun udara. Misalnya debu, gas beracun, bunyi dll.
6). Kerusakan
tambak dan terumbu karang di pesisir.
7). Banjir,
longsor, lenyapnya sebagian keanekaragaman hayati.
8). Air tambang
asam yang beracun yang jika dialirkan ke sungai yang akhirnya ke laut
akan merusak ekosistem dan sumber daya pesisir dan laut.
9). Menyebabkan
berbagai penyakit dan mengganggu kesehatan.
10). Sarana dan
prasarana seperti jalan dll. rusak berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar