AMPLIFIER
POWER AMPLIFIER
A. PENGERTIAN POWER AMPLIFIER DAN FUNGSINYA
Power amplifier adalah suatu alat elektronika yang berfungsi untuk menguatkan
sinyal suara yang pada mulanya lemah menjadi sinyal yang dapat didengar oleh
pendengaran manusia, yaitu pada frekuensi 20Hz-20KHz.
B. BAGIAN-BAGIAN POWER AMPLIFIER DAN FUNGSINYA
1. Power Supply/ Catu Daya
Power supply berfungsi untuk menyuplai tegangan untuk tone control, power/
penguat,serta accesoris lainnya seperti kipas,dll.
Power supply yang digunakan untuk amplifier biasanya menggunakan power supply
yang memilki 3 keluaran, yaitu :
• Keluaran tegangan positif (+)
• Keluaran tegangan negatif (-)
• Keluaran ground.
Gambar power supply
Didalam power supply terdapat beberapa komponen, yaitu :
• Dioda
Dioda berfungsi sebagai rectifier/ penyearah, yaitu mengubah tegangan bolak
balik AC (Alternating Curent), menjadi tegangan DC (Direct Curent). Dioda yang
digunakan untuk power supply pada AMPLIFIER sebaiknya menggunakan dioda bridge,
atau yang lebih dikenal dioda dengan system jembatan agar tegangan yang
dihasilkan lebih bagus.
• Elco/ Electrolit Condensator
Elco berfungsi sebagai filter atau penyaring, setelah tegangan bolak balik AC
di ubah menjadi tegangan DC oleh dioda, maka selanjutnya elco yang akan bekerja
sebagai penyaring.
• IC
Ic disini berfungsi sebagai pelengkap, setelah tegangan DC difilter oleh elco
maka akan lebih distabilkan oleh IC agar sinyal keluaran murni tegangan DC.
2. Tone Control
Tone control berfungsi untuk mengatur tinggi atau rendahnya nada yang
diinginkan,dalam tone control terdapat beberapa pengaturan, seperti :
• Pengaturan Volume : untuk mengatur keras suara.
• Pengaturan Bass : untuk mengatur nada rendah dari 20Hz- 1000Hz..
• Pengaturan Treble : untuk mengatur nada tinggi dari 1000Hz- 1500Hz.
• Pengaturan Loudness : untuk mengatur keras suara dan nada.
• Pengaturan Balance : untuk mengatur keseimbangan kuat suara bagian kanal kiri
dan kanan.
3. Penguat atau Power
Penguat berfungsi untuk menguatkan sinyal suara yang lemah dari input dan
diproses oleh tone maka selanjutnya akan dikuatkan oleh power sebelum sinyal
suara tersebut dikeluarkan melalui speaker yang dapat didengar oleh manusia.
Pada dasarnya besarnya daya dari sebuah amplifier tergantung dari penguat itu
sendiri.
C. MENENTUKAN GANGGUAN YANG SERING
TERJADI PADA POWER AMPLIIER DAN LANGKAH-LANGKAH PERBAIKANNYA
1. Mati total
Biasanya kerusakan mati total pada power amplifier terdapat permasalahan pada
rangkaian power supply atau catu daya. Karena power supply tidak dapat menyuplai
tegangan ke tone control, power/ penguat.
Cara perbaikannya :
a. Uji cok AC dengan multitester apakah cok AC masih dalam keadaan bagus atau
rusak,jika rusak gantilah terlebih dahulu.
b. Jika cok AC masih bagus, lanjutkan pengukuran pada transformator. Ukur
tegangan pada lilitan primer apakah tegangan ada, yang seharusnya bernilai 220
VAC. Jika ada maka lanjutkan pengukuran pada lilitan sekunder, jika tegangan
tidak ada maka transformator rusak,gantilah.
c. Jika trafo masih bagus, lanjutkan pengukuran pada dioda dengan menggunakan
multitester, dengan cara : putar posisi selector swict pada posisi Volt DC.ukur
tegangan pada kaki katoda dioda apakah tegangan DC ada atau tidak, jika tidak
ada maka anda harus melepas dioda dari papan PCB, untuk melakukan pengukuran
pada dioda lakukan cara berikut :
1. Putar posisi selektor pada posisi
Ohm X1
2. letakkan prof positif (+) multitester pada kaki katoda dioda dan prof (-)
pada kaki anoda, maka jarum akan bergerak menunjukkan nilai tertentu.
Sebaliknya prof positif (+) pada kaki anoda dan prof (-) pada kaki katoda maka
jarumtidak akan bergerak. Jika dioda diuji sesuai dengan langkah diatas, maka
dioda masih dalam keadan bagus.
d. lanjutkan pengukuran pada elco,jika tegangan tidak ada setelah kaki elco,
jika tegangan tidak ada maka lepaskan elco dari papan PCB dengan menggunakan
solder, serta lakukan pengujian pada elco dengan multitester dengan cara :
• putar posisi selector switch pada posisi omh X1
• letakkan prof positif (+) pada kaki postif elco dan prof negatif (-) pada
kaki negatif elco.jika elco masih dalam keadaan bagus maka jarum akan bergerak
dan kembali secara perlahan, jika jarum tidak kembali maka elco tersebut bocor,
jka jarum tidak bergerak sama sekali maka elco rusak, gantilah.
e. selanjutnya lakukan pengukuran pada PCB setelah kaki IC jika tegangan tidak
ada maka IC rusak, gantilah IC tersebut
setelah melakukan pengujian sesuai dengan tata cara diatas maka amplifier akan
bias hidup dan operasikan kembali.
2. Suara tidak keluar
Pada permasalahan ini biasanya kerusakan terjadi pada terminal input dan
rangkaian tone control, cara mengantisipasinya yaitu :
• Uji cok AV apakah masih dalam keadaan bagus.
• Cek keadaan terminal input apakah masih bagus
• Cek kabel audio input dari terminal ke tone control apakah salah satu kabel
ada yang putus
• Selanjutnya lakukan pengujian pada tone control, apakah tegangan pada power
supply masuk.
• Jika ada cek komponen-komponen aktif pada tone tersebut, seperti transistor,
elco, apakah masih bagus, jika tidak gantilah.
Apabila semua hal diatas telah dilakukan dengan benar,lakukan pengujian pada
tone yaitu dengan cara menyentuh out put dari tone control jika ada suara yang
keluar maka kerusakan telah teratasi, jika tidak maka power atau penguat yang
bermasalah. Cek komponen-komponen aktif pada penguat, jika ada yang rusak
gantilah.
3. Suara keluar tetapi tidak bersih atau serak
Hal yang mesti dilakukan adalah :
• Pastikan resistor variable pada tone control masih dalam keadan bagus, jika
bagus maka lanjutkan dengan cara
• Menyentuh out put pada tone control jika suara yang dikeluarkan serak atau
tidak bersih biasanya hal ini yang terjadi karena komponen penguat transistor
pada power rusak.
• Lakukan pengujian transistor penguat pada papan PCB dengan multitester, yaitu
dengan cara :
i. Putar posisi selektor switch pada Ohm X1,letakkan prof pada kaki
transistror, jika jarum bergerak dan menunjukkan nilai pada angka Nol (0), maka
transistor rusak. Lepaskan transistor dari PCBdan lakukan pengujian kembali.
Dengan cara menentukan terlebih dahulu jenis transistor apakah jenis PNP atau
NPN, hal ini juga dapat ditentukan dengan cara melihat nilai transistor
tersebut pada bodinya, jika nilainya genap maka jenisnya PNP, dan apabila
ganjil maka jenisnya NPN.
berikut cara pengujian untuk transistor :
a. Jenis PNP
Putar posisi selektor switch multitester pada Ohm X1,Letakkan prof positif (+)
multitester pada kaki basis transistor, dan prof negatif (-) pada kaki
kolektor,dan jarum akan bergerak menunjukkan nilai tertentu, setelah itu
letakkan juga prof negatif (-) multitester pada kaki emitor jarum akan bergerak
juga menunjukkan nilai tertentu. Jika cara diatas telah dilakukan dan salah
satunya ada jarumnya yang tidak begerak maka transistor rusak, gantilah
transistor tersebut
b. jenis NPN
Putar posisi selektor switch multitester pada Ohm X1,Letakkan prof negatif (-)
multitester pada kaki basis transistor, dan prof positif (+) pada kaki
kolektor, dan jarum akan bergerak menunjukkan nila tertentu, setelah itu
letakkan juga prof positif (+) pada kaki emitor jarum akan bergerak juga
menunjukkan nilai tertentu. Jika cara diatas telah dilakukan dan salah satunya
ada jarumnya yang tidak begerak maka transistor rusak, gantilah transistor
tersebut
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Power amplifier adalah barang elektronik yang bekerja menggunakan tegangan AC
(Alternating Curent), terutama pada rangkaian catu daya pada saat kita mengukur
dan memperbaikinya maka kita harus berhati-hati. Utamakan keselamatan kerja dan
alat, dan setelah memperbaikinya kita mesti memeriksa kembali apakah ada kabel
yang lepas atau isolasinya terbuka agar tidak terjadi konsleting.
B. SARAN
Pada saat mengopersikan amplifier hendaklah jangan memutar volume sampai pada
posisi full, karena semakin tinggi volume yang anda berikan maka semakin tinggi
pula tegangan yang akan bekerja, maka komponen-komponen pada penguat akan
mengalami kerusakan, karena komponen-komponen tersebut memiliki batas kerja
pada tegangan tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar